Kol goreng atau sayuran lain yang digoreng memang terbukti enak, meski jelas berisiko bagi kesehatan. Salah satu risiko yang kerap disebutkan adalah memicu timbulnya kanker.
Makanan ini dikatakan mengandung senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik. Senyawa ini biasanya diperoleh dari produk daging-dagingan, atau pada kerak panci dan wajan.
Sejauh ini belum menemukan referensi terkait kol, terong, atau sayur goreng lain dan kaitannya dengan senyawa amina heterosiklik. Ada kemungkinan senyawa tersebut diperoleh dari kerak panci atau wajan, bukan pada sayurnya kata ahli gizi dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA).
Terlepas dari ada tidaknya kandungan senyawa tersebut pada kol goreng, kudapan ini memang tidak baik dikonsumsi tiap hari. Kol goreng yang diolah dengan banyak minyak mengandung lemak yang tinggi. Lemak trans berisiko buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
menggoreng dengan sedikit minyak bila hendak makan kol goreng atau asupan lain. Jika mengolah daging jangan lupa tambahkan tomat, wortel, dan sayuran tinggi antioksidan lain untuk menurunkan kandungan amina heterosiklik dan untuk menjaga kestabalin konsumsi kita sehari hari.
Link Alternatif SuperWd :
Hubungi Kontak Kami :
Contact SuperWd :
WA : +855 85 436 815
Line : cs_superwd
No comments:
Post a Comment